Ditulis
Oleh:
Abu
Fairuz Abdurrohman bin Soekojo
Al
Qudsi Al Indonesi ‘afallohu ‘anhu
بسم الله
الرحمن الرحيم
Dari: Al Faqir Ilalloh Abu Fairuz Abdurrohman bin Sukaya Aluth Thury Al Qudsy
Al Indonesy 'afallohu 'anhu
Kepada: Seluruh
kelompok atau individu yang memerangi kebatilan
namun tanpa
memakai identitas asli.
di manapun
mereka berada.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور
أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا
إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
﴿ يا
أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون﴾ .
﴿يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من
نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون
به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا﴾
﴿ يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا
قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا
عظيما .﴾
أما بعد: فإن خير الحديث كلام الله وخير الهدي هدي محمد صلى
الله عليه وعلى آله وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل
ضلالة في النار.
Yang pertama, ana menyatakan
kegembiraan atas kecemburuan Antum semua demi agama Alloh ini. Semoga hal ini
sebagai salah satu alamat kuatnya iman, rasa cinta dan kesetiaan Antum pada
Alloh ta'ala. Alloh ta'ala berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ
دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ
عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ
يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴾ [المائدة/54]
"Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa murtad dari
agamanya dari kalian, maka nanti Alloh akan mendatangkan suatu kaum yang Alloh
mencintai mereka, dan mereka juga mencintai Alloh. Mereka lembut terhadap orang
mukminin dan keras terhadap orang-orang kafir, dan mereka berjihad di jalan
Alloh dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Yang demikian itu adalam
karunia Alloh yang diberikannya pada orang yang Dia kehendaki. Dan Alloh itu
Wasi' (Mahaluas) lagi 'Alim (Maha Mengetahui)". (QS Al Ma'idah 54)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahulloh-
berkata:
فمن المعلوم ان من احب الله المحبة الواجبة فلا بد ان يبغض
أعداءه ولا بد ان يحب ما يحبه من جهادهم كما قال تعالى : ﴿إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفّاً كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ﴾ ، والمحب التام لا يؤثر فيه لوم اللأئم وعذل العاذل
بل ذلك يغريه بملازمة المحبة
"Maka termasuk perkara yang telah diketahui bersama
bahwasanya barangsiapa mencintai Alloh dengan kecintaan yang wajib, maka
haruslah bagi dirinya untuk membenci musuh-musuh-Nya, dan harus mencintai
perkara yang dicintai-Nya, yaitu jihad memerangi mereka, sebagaimana firman
Alloh ta'ala: "Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berperang di
jalan-Nya secara berbaris rapi seakan-akan mereka adalah bangunan yang
kokoh."
Dan orang yang cinta dengan sempurna tak akan terpengaruh
celaan orang yang mencela, ataupun cercaan orang yang mencerca. Bahkan yang
demikian itu mendorong dirinya untuk komitmen dengan cinta tersebut."
("At Tuhfatul 'Iroqiyyah" 1/hal. 50)
Ibnu 'Aqil -rahimahulloh- berkata:
فَأَيْنَ رَائِحَةُ الْإِيمَانِ مِنْكَ وَأَنْتَ لَا
يَتَغَيَّرُ وَجْهُكَ فَضْلًا عَنْ أَنْ تَتَكَلَّمَ، وَمُخَالَفَةُ اللَّهِ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَاقِعَةٌ مِنْ كُلِّ مُعَاشِرٍ وَمُجَاوِرٍ فَلَا تَزَالُ
مَعَاصِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالْكُفْرُ يَزِيدُ، وَحَرِيمُ الشَّرْعِ
يُنْتَهَكُ، فَلَا إنْكَارَ وَلَا مُنْكِرَ، وَلَا مُفَارَقَةَ لِمُرْتَكِبِ
ذَلِكَ وَلَا هِجْرَانَ لَهُ. وَهَذَا غَايَةُ بَرَدِ الْقَلْبِ وَسُكُونِ
النَّفْسِ وَمَا كَانَ ذَلِكَ فِي قَلْبٍ قَطُّ فِيهِ شَيْءٌ مِنْ إيمَانٍ؛
لِأَنَّ الْغِيرَةَ أَقَلُّ شَوَاهِدِ الْمَحَبَّةِ وَالِاعْتِقَادِ.
("الآداب الشرعية "ج 1 ص 178)
"Maka manakah aroma iman darimu sementara engkau tidak
berubah wajahmu –lebih-lebih lagi untuk mau berbicara- dalam keadaan
penyelisihan terhadap Alloh subhanahu wa ta'ala dilakukan oleh keluarga dan
tetangga. Terus-menerus kedurhakaan pada Alloh azza wa jalla dan kekufuran
bertambah, garis batas syariat dilanggar, tapi tiada pengingkaran dan tidak ada
orang yang mengingkari, dan tiada pula perpisahan diri dari orang yang melanggar
syariat. Dan ini adalah puncak dari kebekuan hati dan diamnya jiwa. Dan tiada
lagi tersisa iman dari dalam hati, karena kecemburuan adalah alamat cinta dan
keyakinan yang paling kecil." ("Al Adabusy Syar'iyyah" 1/hal.
178)
Yang kedua, ana juga menyampaikan
jazakumullohu khoiron atas upaya Antum semua untuk menegakkan al haq di muka
bumi, dan memberantas kebatilan. Semoga hal itu menjadi alamat tingginya
derajat Antum semua di sisi Alloh ta'ala. Alloh ta'ala berkata:
﴿كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ﴾
"Kalian adalah umat
yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Alloh." (QS Ali Imron 110)
Yang ketiga adalah bahwasanya ana
ingin menyampaikan nasihat kepada Antum semua, sebagai bentuk realisasi dari
sabda Rosululloh -shalallohu 'alaihi wa sallam-:
المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضًا
"Seorang mukmin dengan mukmin yang lain adalah bagaikan
satu bangunan, sebagiannya memperkuat bagian yang lain." (HSR Al
Bukhory/2314 dan Muslim/2585 dari Abu Musa Al Asy'ary rodhiyallohu 'anhu)
Ana ingin mengingatkan bahwasanya
Islam itu sudah sempurna, baik secara aqidah, manhaj, fiqh, akhlaq, dakwah sampai
juga metode membantah ahli batil.
Dan bukanlah termasuk manhaj
Salaf membikin tulisan untuk memerangi ahli bida' dan para penyeleweng secara
gelap (tanpa menyertakan identitas sama sekali, atau berusaha mengaburkan jati
diri).
Rosululloh -shalallohu 'alaihi wa
sallam- dalam surat-suratnya beliau menyebutkan nama, dan tidak takut kemarahan
para raja yang disurati.
Demikian pula para Salaf dalam
nasihat dan kitab-kitab bantahan mereka, dalam keadaan mereka tahu bahwasanya
kebanyakan ahlul bid'ah punya hubungan dengan penguasa, tapi Ahlul Haq tidak
takut akan resiko dakwah dan menegakkan kebenaran.
Justru yang menulis secara gelap
dia akan dicap sebagai orang yang majhul dan tidak diterima beritanya. Dan juga
hal itu termasuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan para hizbiyyin. Dan kita
dilarang untuk menyerupai seluruh orang fasiq ataupun golongan yang cacat dan
kurang secara agama.
Alloh ta'ala berfirman:
﴿وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ
أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴾ [الحشر/19]
"Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan
Alloh, sehingga Alloh menjadikan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri.
Mereka itulah orang-orang yang fasiq." (QS Al Hasyr 19)
Dan masing-masing mendapatkan balasan sesuai dengan
amalannya dan tidaklah sama orang sholih dan orang fasiq. Maka untuk apa
mengikuti jalan mereka?
Alloh ta'ala berfirman:
﴿أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ ﴾ [القلم/35]
"Maka apakah Kami jadikan muslimin itu sama dengan
mujrimin?" (QS Al Qolam 35)
Alloh ta'ala berfirman:
﴿أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
كَالْمُفْسِدِينَ فِي الْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ﴾ [ص/28]
"Apakah Kami jadikan orang-orang yang beriman dan beramal
sholih itu seperti orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Apakah Kami
jadikan orang yang bertaqwa itu seperti orang yang fajir?" (QS Shod 28)
Dan juga berfirman:
﴿أَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا لَا يَسْتَوُونَ﴾
[السجدة/18]
"Maka apakah orang yang beriman itu seperti orang yang
fasiq? Tidak sama." (QS As Sajdah 18)
Dan para ahli bid'ah dan hizbiyyah adalah orang
fasiq dan kurang agamanya.
Termasuk dari trik-trik hizbiyyin
dalam memerangi ahlissunnah adalah penulisan dengan menyembunyikan identitas
asli.
Wahai para penulis, - hafidzakumulloh -
Maka
ana nasihatkan pada Antum sekalian untuk menjunjung tinggi kejujuran dan
keberanian di jalan Alloh ta'ala.
Rosululloh -shalallohu 'alaihi wa sallam- bersabda:
شر ما في رجل شح هالع وجبن خالع
"Sejelek-jelek sifat yang ada pada seorang lelaki adalah
sifat pelit yang penuh dengan keluhan, dan sifat penakut yang amat
sangat." (HSR Ahmad dan At Tirmidzy dari Abi Huroiroh rodhiyallohu 'anhu.
Lihat "Al Jami'ush Shohih" 5/131 karya Imam Al Wadi'y -rahimahulloh-)
Juga Syaikh Robi' Al Madkholi -hafidhahulloh- berkata:
فهذا من أهم مواطن الصدق والإقدام والرجولة والشجاعة ، ولا
ينبغي للشجعان أن يتواروا عن مواجهة هذه الفتنة.
"Dan ini termasuk posisi kejujuran, kemajuan, kejantanan,
dan keberanian yang paling penting. Dan tidak pantas bagi para pemberani untuk
bersembunyi dari menghadapi fitnah ini." ("Jama`ah wahidah"/160/
Syaikh Robi' Al Madkholi)
Adapun buat orang atau kelompok
yang menamakan dirinya "Anti Luqman" atau yang semisal dengan itu,
maka ana ucapkan jazakumullohu khoiron atas partisipasi kalian. Ana dan
teman-teman ana di sini belum mengenal kalian. Bisa jadi kalian memang
orang-orang yang memendam dendam lama pada Luqman, atau tidak menutup
kemungkinan kalian itu mata-mata aparat. Atau mungkin juga kalian adalah
kawanan hizbiyyun yang memanfaatkan kekeruhan untuk menghantam Luqman. Atau
mungkin juga kalian adalah kawan Luqman sendiri yang pura-pura menyerang Luqman
dari balik tembok alam maya, sehingga apabila Ahlussunnah menyerang anak
buahnya Luqman yang berperang membela dirinya dengan nama palsu, Luqman bisa
berkata pada Ahlussunnah,"Kalian juga sama saja." Atau mungkin juga
kalian adalah Ahlussunnah yang ingin beramal baik akan tetapi belum paham akan
salahnya cara tersebut.
Maka ana katakan: Ana tidak
bermaksud menghina ataupun merendahkan kalian. Hanya saja karena kalian tidak
memperkenalkan diri, dan juga menempuh cara yang tidak benar, dan juga karena
saratnya hizbiyyun dengan makar, maka jangan salahkan kaum muslimin jika berbagai
dugaan itu muncul, sesuai dengan beranekaragamnya kemungkinan, tanpa adanya
qorinah yang kuat.
Yang pasti kami berlepas diri
dari setiap penulisan yang tidak menyertakan jati diri yang benar, setelah dan
sebelum nasihat ini ditulis. Bukan berarti kita harus menyertakan nama kecil
kita meskipun sudah dirubah karena tidak Islamy. Tapi yang diinginkan adalah
jati diri yang dengannya dia dikenal oleh orang yang dia bantah, dan dikenal
oleh ahlussunnah yang lain, sehingga memudahkan untuk diketahui dari pihak
manakah si penulis tersebut? Dan agar mudah untuk dimintai pertanggungjawaban
secara syariah. Dan perkara terakhir ini yang amat ditakuti oleh para
hizbiyyun.
Dan ana juga sudah menulis
bantahan secara agak terperinci terhadap Luqman Ba Abduh di dalam risalah(1)
yang insya Alloh sudah tersebar, sudah diperiksa oleh beberapa masyayikh dan
diidzinkan oleh Fadhilatusy Syaikh Yahya -hafizhahulloh- untuk disebarkan. Dan
tentu saja masih banyak kebatilan Luqman yang belum tertulis di dalamnya. Jika
antum semua hendak melengkapinya dengan tulisan yang terpisah, maka itu adalah
hak antum, tapi dengan adab-adab yang diajarkan oleh Salafush Sholih.
Antum semua terlalu mulia untuk mengikuti jalan seorang hizby hina yang
menamakan dirinya Abu Mahfudh Ali bin Imron dst. Beraninya membikin
kedustaan dan memutarbalikkan fakta, sambil berusaha mengadu domba para pejuang
fi sabilillah dan mengaburkan hakikat, tapi tak berani dengan jujur menampakkan
identitas aslinya pada kami. Mengaku ada di Dammaj tapi tak kami temukan batang
hidungnya. Kami ingin mengunjunginya dan memperkenalkan dirinya pada Syaikh
Yahya - hafidzahulloh -. Tapi sampai sekarang tak berani unjuk pantat.
Sementara itu dia dengan bangga berkata:
"Tak akan membahayakan diriku orang yang tidak mengenalku. Cukuplah
teman-temanku mengenalku, dan yang tahu adalah hujjah terhadap yang tidak
tahu."
Bagaimana jadi hujjah sementara
para komplotannya juga tak berani mengaku kenal akan dirinya!? Seperti inikah
thoriqotus Salaf dan penerapan kaidah Salaf?
Inilah nasihat yang bisa ana
sampaikan pada kesempatan ini, semoga Alloh senantiasa mengokohkan kita di atas
tauhid dan sunnah, dan tegar di atas manhaj Salaf. Bisa jalan ini pahit secara
lahiriyyah tapi manis secara batiniyyah. Mungkin awalnya berat tapi akhirnya
adalah kebahagiaan dan ketentraman serta istirahat yang abadi dan nyaman di
Jannah. Penatnya perjuangan di dunia pasti akan mencapai garis akhir.
Imam Al Murrudzy -rahimahulloh-
berkata:
سَمِعْت
أَبَا عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ لِشُجَاعِ بْنِ مَخْلَدٍ يَا أَبَا الْفَضْلِ
إنَّمَا هُوَ طَعَامٌ دُونَ طَعَامٍ وَلِبَاسٌ دُونَ لِبَاسٍ ، وَإِنَّهَا
أَيَّامٌ قَلَائِلُ .
"Aku mendengar Abu Abdillah (Ahmad bin Hanbal) berkata pada
Syuja' bin Makhlad: "Wahai Abul Fadhl, sesungguhnya (dunia) ini hanyalah
makanan yang bukan makanan sejati, dan pakaian yang bukan pakaian sejati. Dan
dia itu hanyalah hari-hari yang singkat belaka." ("Al Adabusy
Syar'iyyah" 2/hal. 350)
Imam Ibnul Qoyyim -rahimahulloh- berkata:
يا
أقدام الصبر احملي بقى القليل تذكر حلاوة الوصال يهن عليك مر المجاهدة قد علمت أين
المنزل
"Wahai tapak-tapak kesabaran, pikullah, tinggal sedikit
lagi. Ingatlah manisnya perjumpaan, maka dengannya akan menjadi enteng bagimu
pahitnya perjuangan. Engkau telah mengetahui di manakah tempat beristirahat (di
Jannah)" (Al Fawa'id 1/hal. 78).
والحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Selesai
ditulis:
pada
tanggal 8 Shofar 1430 H
oleh:
Abu
Fairuz Abdurrohman bin Soekojo
Al
Qudsi Al Indonesi ‘afallohu ‘anhu
(1) Dengan judul asli:
"Inbi'atsut Tanabbuh bi inkisyafi Hizbiyyati Luqman Ba Abduh" dan
alih bahasa: "Bangkitnya Kesadaran Penuh dengan Terbongkarnya Hizbiyyah
Luqman Ba Abduh" seri pertama (dari tiga seri insya Alloh) berdasarkan
edisi revisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar