Senin, 07 Desember 2015

Buat Yang Memerangi Kebatilan Dengan Identitas Samaran





 Buat Yang Memerangi Kebatilan
Dengan Identitas Samaran



Ditulis Oleh:

Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo
Al Qudsi Al Indonesi ‘afallohu ‘anhu



بسم الله الرحمن الرحيم
 Dari: Al Faqir Ilalloh Abu Fairuz Abdurrohman bin Sukaya Aluth Thury Al Qudsy
Al Indonesy 'afallohu 'anhu             
Kepada: Seluruh kelompok atau individu yang memerangi kebatilan
namun tanpa memakai identitas asli.
di manapun mereka berada.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
﴿ يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون﴾ .
﴿يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا﴾
﴿ يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما .﴾                                                                        
أما بعد: فإن خير الحديث كلام الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وعلى آله وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
        Yang pertama, ana menyatakan kegembiraan atas kecemburuan Antum semua demi agama Alloh ini. Semoga hal ini sebagai salah satu alamat kuatnya iman, rasa cinta dan kesetiaan Antum pada Alloh ta'ala. Alloh ta'ala berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴾  [المائدة/54]
"Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa murtad dari agamanya dari kalian, maka nanti Alloh akan mendatangkan suatu kaum yang Alloh mencintai mereka, dan mereka juga mencintai Alloh. Mereka lembut terhadap orang mukminin dan keras terhadap orang-orang kafir, dan mereka berjihad di jalan Alloh dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Yang demikian itu adalam karunia Alloh yang diberikannya pada orang yang Dia kehendaki. Dan Alloh itu Wasi' (Mahaluas) lagi 'Alim (Maha Mengetahui)". (QS Al Ma'idah 54)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahulloh- berkata:
فمن المعلوم ان من احب الله المحبة الواجبة فلا بد ان يبغض أعداءه ولا بد ان يحب ما يحبه من جهادهم كما قال تعالى : ﴿إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفّاً كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ﴾  ، والمحب التام لا يؤثر فيه لوم اللأئم وعذل العاذل بل ذلك يغريه بملازمة المحبة
"Maka termasuk perkara yang telah diketahui bersama bahwasanya barangsiapa mencintai Alloh dengan kecintaan yang wajib, maka haruslah bagi dirinya untuk membenci musuh-musuh-Nya, dan harus mencintai perkara yang dicintai-Nya, yaitu jihad memerangi mereka, sebagaimana firman Alloh ta'ala: "Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya secara berbaris rapi seakan-akan mereka adalah bangunan yang kokoh."
Dan orang yang cinta dengan sempurna tak akan terpengaruh celaan orang yang mencela, ataupun cercaan orang yang mencerca. Bahkan yang demikian itu mendorong dirinya untuk komitmen dengan cinta tersebut." ("At Tuhfatul 'Iroqiyyah" 1/hal. 50)

Ibnu 'Aqil -rahimahulloh- berkata:
فَأَيْنَ رَائِحَةُ الْإِيمَانِ مِنْكَ وَأَنْتَ لَا يَتَغَيَّرُ وَجْهُكَ فَضْلًا عَنْ أَنْ تَتَكَلَّمَ، وَمُخَالَفَةُ اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَاقِعَةٌ مِنْ كُلِّ مُعَاشِرٍ وَمُجَاوِرٍ فَلَا تَزَالُ مَعَاصِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالْكُفْرُ يَزِيدُ، وَحَرِيمُ الشَّرْعِ يُنْتَهَكُ، فَلَا إنْكَارَ وَلَا مُنْكِرَ، وَلَا مُفَارَقَةَ لِمُرْتَكِبِ ذَلِكَ وَلَا هِجْرَانَ لَهُ. وَهَذَا غَايَةُ بَرَدِ الْقَلْبِ وَسُكُونِ النَّفْسِ وَمَا كَانَ ذَلِكَ فِي قَلْبٍ قَطُّ فِيهِ شَيْءٌ مِنْ إيمَانٍ؛ لِأَنَّ الْغِيرَةَ أَقَلُّ شَوَاهِدِ الْمَحَبَّةِ وَالِاعْتِقَادِ. ("الآداب الشرعية "ج 1  ص 178)
"Maka manakah aroma iman darimu sementara engkau tidak berubah wajahmu –lebih-lebih lagi untuk mau berbicara- dalam keadaan penyelisihan terhadap Alloh subhanahu wa ta'ala dilakukan oleh keluarga dan tetangga. Terus-menerus kedurhakaan pada Alloh azza wa jalla dan kekufuran bertambah, garis batas syariat dilanggar, tapi tiada pengingkaran dan tidak ada orang yang mengingkari, dan tiada pula perpisahan diri dari orang yang melanggar syariat. Dan ini adalah puncak dari kebekuan hati dan diamnya jiwa. Dan tiada lagi tersisa iman dari dalam hati, karena kecemburuan adalah alamat cinta dan keyakinan yang paling kecil." ("Al Adabusy Syar'iyyah" 1/hal. 178)

Yang kedua, ana juga menyampaikan jazakumullohu khoiron atas upaya Antum semua untuk menegakkan al haq di muka bumi, dan memberantas kebatilan. Semoga hal itu menjadi alamat tingginya derajat Antum semua di sisi Alloh ta'ala. Alloh ta'ala berkata:
﴿كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ﴾
 "Kalian adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Alloh." (QS Ali Imron 110)
Yang ketiga adalah bahwasanya ana ingin menyampaikan nasihat kepada Antum semua, sebagai bentuk realisasi dari sabda Rosululloh -shalallohu 'alaihi wa sallam-:
المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضًا
"Seorang mukmin dengan mukmin yang lain adalah bagaikan satu bangunan, sebagiannya memperkuat bagian yang lain." (HSR Al Bukhory/2314 dan Muslim/2585 dari Abu Musa Al Asy'ary rodhiyallohu 'anhu)
Ana ingin mengingatkan bahwasanya Islam itu sudah sempurna, baik secara aqidah, manhaj, fiqh, akhlaq, dakwah sampai juga metode membantah ahli batil.
Dan bukanlah termasuk manhaj Salaf membikin tulisan untuk memerangi ahli bida' dan para penyeleweng secara gelap (tanpa menyertakan identitas sama sekali, atau berusaha mengaburkan jati diri).
Rosululloh -shalallohu 'alaihi wa sallam- dalam surat-suratnya beliau menyebutkan nama, dan tidak takut kemarahan para raja yang disurati.
Demikian pula para Salaf dalam nasihat dan kitab-kitab bantahan mereka, dalam keadaan mereka tahu bahwasanya kebanyakan ahlul bid'ah punya hubungan dengan penguasa, tapi Ahlul Haq tidak takut akan resiko dakwah dan menegakkan kebenaran.
Justru yang menulis secara gelap dia akan dicap sebagai orang yang majhul dan tidak diterima beritanya. Dan juga hal itu termasuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan para hizbiyyin. Dan kita dilarang untuk menyerupai seluruh orang fasiq ataupun golongan yang cacat dan kurang secara agama.
Alloh ta'ala berfirman:
﴿وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴾ [الحشر/19]
"Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Alloh, sehingga Alloh menjadikan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasiq." (QS Al Hasyr 19)

Dan masing-masing mendapatkan balasan sesuai dengan amalannya dan tidaklah sama orang sholih dan orang fasiq. Maka untuk apa mengikuti jalan mereka?
Alloh ta'ala berfirman:
﴿أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ ﴾ [القلم/35]
"Maka apakah Kami jadikan muslimin itu sama dengan mujrimin?" (QS Al Qolam 35)

Alloh ta'ala berfirman:
﴿أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي الْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ﴾ [ص/28]
"Apakah Kami jadikan orang-orang yang beriman dan beramal sholih itu seperti orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Apakah Kami jadikan orang yang bertaqwa itu seperti orang yang fajir?" (QS Shod 28)

Dan juga berfirman:
﴿أَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا لَا يَسْتَوُونَ﴾ [السجدة/18]
"Maka apakah orang yang beriman itu seperti orang yang fasiq? Tidak sama." (QS As Sajdah 18)

Dan para ahli bid'ah dan hizbiyyah adalah orang fasiq dan kurang agamanya.
Termasuk dari trik-trik hizbiyyin dalam memerangi ahlissunnah adalah penulisan dengan menyembunyikan identitas asli.

Wahai para penulis, - hafidzakumulloh -
          Maka ana nasihatkan pada Antum sekalian untuk menjunjung tinggi kejujuran dan keberanian di jalan Alloh ta'ala.
Rosululloh -shalallohu 'alaihi wa sallam- bersabda:
شر ما في رجل شح هالع وجبن خالع
"Sejelek-jelek sifat yang ada pada seorang lelaki adalah sifat pelit yang penuh dengan keluhan, dan sifat penakut yang amat sangat." (HSR Ahmad dan At Tirmidzy dari Abi Huroiroh rodhiyallohu 'anhu. Lihat "Al Jami'ush Shohih" 5/131 karya Imam Al Wadi'y -rahimahulloh-)

Juga Syaikh Robi' Al Madkholi -hafidhahulloh- berkata:
فهذا من أهم مواطن الصدق والإقدام والرجولة والشجاعة ، ولا ينبغي للشجعان أن يتواروا عن مواجهة هذه الفتنة.
"Dan ini termasuk posisi kejujuran, kemajuan, kejantanan, dan keberanian yang paling penting. Dan tidak pantas bagi para pemberani untuk bersembunyi dari menghadapi fitnah ini." ("Jama`ah wahidah"/160/ Syaikh Robi' Al Madkholi)

Adapun buat orang atau kelompok yang menamakan dirinya "Anti Luqman" atau yang semisal dengan itu, maka ana ucapkan jazakumullohu khoiron atas partisipasi kalian. Ana dan teman-teman ana di sini belum mengenal kalian. Bisa jadi kalian memang orang-orang yang memendam dendam lama pada Luqman, atau tidak menutup kemungkinan kalian itu mata-mata aparat. Atau mungkin juga kalian adalah kawanan hizbiyyun yang memanfaatkan kekeruhan untuk menghantam Luqman. Atau mungkin juga kalian adalah kawan Luqman sendiri yang pura-pura menyerang Luqman dari balik tembok alam maya, sehingga apabila Ahlussunnah menyerang anak buahnya Luqman yang berperang membela dirinya dengan nama palsu, Luqman bisa berkata pada Ahlussunnah,"Kalian juga sama saja." Atau mungkin juga kalian adalah Ahlussunnah yang ingin beramal baik akan tetapi belum paham akan salahnya cara tersebut.
Maka ana katakan: Ana tidak bermaksud menghina ataupun merendahkan kalian. Hanya saja karena kalian tidak memperkenalkan diri, dan juga menempuh cara yang tidak benar, dan juga karena saratnya hizbiyyun dengan makar, maka jangan salahkan kaum muslimin jika berbagai dugaan itu muncul, sesuai dengan beranekaragamnya kemungkinan, tanpa adanya qorinah yang kuat.
Yang pasti kami berlepas diri dari setiap penulisan yang tidak menyertakan jati diri yang benar, setelah dan sebelum nasihat ini ditulis. Bukan berarti kita harus menyertakan nama kecil kita meskipun sudah dirubah karena tidak Islamy. Tapi yang diinginkan adalah jati diri yang dengannya dia dikenal oleh orang yang dia bantah, dan dikenal oleh ahlussunnah yang lain, sehingga memudahkan untuk diketahui dari pihak manakah si penulis tersebut? Dan agar mudah untuk dimintai pertanggungjawaban secara syariah. Dan perkara terakhir ini yang amat ditakuti oleh para hizbiyyun.
Dan ana juga sudah menulis bantahan secara agak terperinci terhadap Luqman Ba Abduh di dalam risalah(1) yang insya Alloh sudah tersebar, sudah diperiksa oleh beberapa masyayikh dan diidzinkan oleh Fadhilatusy Syaikh Yahya -hafizhahulloh- untuk disebarkan. Dan tentu saja masih banyak kebatilan Luqman yang belum tertulis di dalamnya. Jika antum semua hendak melengkapinya dengan tulisan yang terpisah, maka itu adalah hak antum, tapi dengan adab-adab yang diajarkan oleh Salafush Sholih. Antum semua terlalu mulia untuk mengikuti jalan seorang hizby hina yang menamakan dirinya Abu Mahfudh Ali bin Imron dst. Beraninya membikin kedustaan dan memutarbalikkan fakta, sambil berusaha mengadu domba para pejuang fi sabilillah dan mengaburkan hakikat, tapi tak berani dengan jujur menampakkan identitas aslinya pada kami. Mengaku ada di Dammaj tapi tak kami temukan batang hidungnya. Kami ingin mengunjunginya dan memperkenalkan dirinya pada Syaikh Yahya - hafidzahulloh -. Tapi sampai sekarang tak berani unjuk pantat.
Sementara itu dia dengan bangga berkata: "Tak akan membahayakan diriku orang yang tidak mengenalku. Cukuplah teman-temanku mengenalku, dan yang tahu adalah hujjah terhadap yang tidak tahu."
Bagaimana jadi hujjah sementara para komplotannya juga tak berani mengaku kenal akan dirinya!? Seperti inikah thoriqotus Salaf dan penerapan kaidah Salaf?
Inilah nasihat yang bisa ana sampaikan pada kesempatan ini, semoga Alloh senantiasa mengokohkan kita di atas tauhid dan sunnah, dan tegar di atas manhaj Salaf. Bisa jalan ini pahit secara lahiriyyah tapi manis secara batiniyyah. Mungkin awalnya berat tapi akhirnya adalah kebahagiaan dan ketentraman serta istirahat yang abadi dan nyaman di Jannah. Penatnya perjuangan di dunia pasti akan mencapai garis akhir.
Imam Al Murrudzy -rahimahulloh- berkata:
سَمِعْت أَبَا عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ لِشُجَاعِ بْنِ مَخْلَدٍ يَا أَبَا الْفَضْلِ إنَّمَا هُوَ طَعَامٌ دُونَ طَعَامٍ وَلِبَاسٌ دُونَ لِبَاسٍ ، وَإِنَّهَا أَيَّامٌ قَلَائِلُ .
"Aku mendengar Abu Abdillah (Ahmad bin Hanbal) berkata pada Syuja' bin Makhlad: "Wahai Abul Fadhl, sesungguhnya (dunia) ini hanyalah makanan yang bukan makanan sejati, dan pakaian yang bukan pakaian sejati. Dan dia itu hanyalah hari-hari yang singkat belaka." ("Al Adabusy Syar'iyyah" 2/hal. 350)

Imam Ibnul Qoyyim -rahimahulloh- berkata:
يا أقدام الصبر احملي بقى القليل تذكر حلاوة الوصال يهن عليك مر المجاهدة قد علمت أين المنزل
"Wahai tapak-tapak kesabaran, pikullah, tinggal sedikit lagi. Ingatlah manisnya perjumpaan, maka dengannya akan menjadi enteng bagimu pahitnya perjuangan. Engkau telah mengetahui di manakah tempat beristirahat (di Jannah)" (Al Fawa'id 1/hal. 78).

والحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Selesai ditulis:
pada tanggal 8 Shofar 1430 H
oleh:
Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo
Al Qudsi Al Indonesi ‘afallohu ‘anhu




























(1)  Dengan judul asli: "Inbi'atsut Tanabbuh bi inkisyafi Hizbiyyati Luqman Ba Abduh" dan alih bahasa: "Bangkitnya Kesadaran Penuh dengan Terbongkarnya Hizbiyyah Luqman Ba Abduh" seri pertama (dari tiga seri insya Alloh) berdasarkan edisi revisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar