Label

Sabtu, 14 November 2015

Cercaan Muhammad Al Wushobiy terhadap Al Imam Muqbil Al Wadi'iy

Cercaan Muhammad Al Wushobiy

Terhadap Al Imam Muqbil Al Wadi’y 




﴿وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آَثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (البقرة/283)


Penulis Persaksian:
Abdul Hadi Al Mathori 'afallohu 'anhu






Diterjemahkan Oleh:
Abu Fairuz Abdurrohman bin Sukaya
Al Qudsi Al Indonesi ‘afallohu ‘anhu
Di Markiz Induk Pusat Dakwah Salafiyyah
Darul Hadits Dammaj Yaman
-harosahalloh-



بسم الله الرحمن الرحيم

Muqoddimah Penerjemah

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن واله, أما بعد:
Alloh ta'ala berfirman:
وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آَثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ [البقرة/283]
"Dan janganlah kalian menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya dia itu berdosa hatinya. Dan Alloh itu Alim (Mahatahu) terhadap apa yang kalian lakukan." (QS Al Baqoroh 283)

Kebatilan tidak selamanya terpendam, meskipun disimpan di dalam dada, dan disembunyikan di balik jubah kebesaran. Apabila pelakunya tidak mau bertobat pada Alloh 'Azza Wa Jalla, bisa jadi Alloh ta'ala akan menggerakkan salah seorang hamba-Nya untuk menjadi saksi atas kekeruhan jiwa yang diketahui lewat untaian perkataan lisan.
كل إناء بما فيه ينضح
"Setiap bejana akan menuangkan apa yang menjadi isinya."
            Sesungguhnya menjadi saksi atas kebatilan yang dilakukan oleh seorang tokoh besar merupakan beban tersendiri bagi seseorang. Bukanlah menjadi keinginannya untuk membongkar aib-aib seorang muslim, apalagi tokoh yang telah terkenal baik di kalangan Ahlussunnah. Namun apa yang dikehendaki Alloh ta'ala pastilah terjadi. Dan bisa jadi dengan persaksian tersebut sang saksi akan dihinakan dan dicaci-maki orang pada awalnya. Atau dipaksa untuk bungkam dengan alasan menjaga keutuhan barisan, atau ketenangan suasana dan sebagainya.
اللص في داري وبين محارمي

يئد النفوس ويكتم الأنفاسا
ويقال لي: لا لا تحرك ساكنا

أبدا، ولا تجرح له إحساسا
"Pencuri ada di perumahanku dan di antara mahrom-mahromku. Dia memendam jiwa dan menyembunyikan nafas. Dan dikatakan padaku,"Jangan, janganlah kamu menggerakkan sesuatu yang tenang sama sekali, dan janganlah kamu melukai perasaannya."
(dinukil oleh Abu Rowahah -hafizhahulloh- di catatan kaki kitab "As'ilatu Abi Rowahah Al Manhajiyyah" hal. 35)
Namun jangan sampai hal itu menghalanginya untuk menegakkan persaksian karena Alloh pada saat dibutuhkan. Alloh ta'ala berfirman:
وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا [الطلاق/2، 3]
"Dan tegakkanlah persaksian karena Alloh. Yang demikian itu diperintahkan buat orang yang beriman pada Alloh dan Hari Akhir. Dan barangsiapa bertaqwa kepada Alloh Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap masalah, dan memberinya rizqi dari jalan yang tak terduga. Dan barangsiapa bertawakkal pada Alloh maka Dialah yang akan mencukupinya. Sungguh Alloh itu Dzat Yang melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Alloh telah menjadikan ketentuan bagi segala sesuatu." (QS Ath Tholaq 2-3)
Tidak mungkin Alloh ta'ala akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang mengorbankan dirinya menegakkan al haq dengan ikhlas. Dia pasti akan menolongnya di dalam ujian tersebut. Sebagaimana firman-Nya di atas:
"Dan barangsiapa bertaqwa kepada Alloh Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap masalah, dan memberinya rizqi dari jalan yang tak terduga. Dan barangsiapa bertawakkal pada Alloh maka Dialah yang akan mencukupinya. Sungguh Alloh itu Dzat Yang melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Alloh telah menjadikan ketentuan bagi segala sesuatu."
Berikut ini adalah persaksian pahit yang dipendam oleh Akhuna Abdul Hadi Al Mathori -hafizhahulloh- selama kurang lebih lima belas tahun atas cercaan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al Wushobi –rohimahulloh- terhadap Imam Al Mujaddid Az Zahid Muqbil bin Hadi Al Wadi'i rohimahulloh di saat beliau masih hidup. Disimpannya perkara itu agar jangan jadi namimah (bahan adu domba)[1] di antara du'at Ahlussunnah. namun manakala kholifatul Imam Al Wadi'i rohimahulloh (Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri -hafizhahulloh-) menjadi bulan-bulanan ahlul batil, dan bahkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al Wushobi –rohimahulloh- berperan aktif untuk turut menghantam beliau, tiada jalan lain bagi Abdul Hadi Al Mathori -hafizhahulloh- selain membongkar api yang selama ini dipendam dengan pedih.





Abdul Hadi Al Mathori berkata:
(dengan tulisan tangannya sendiri)

(بسم الله الرحمن الرحيم)
كنا زرنا الشيخ محمد بن عبدالوهاب في عام 1414هـ تقريبا وبعد أن تغدينا مع الشيخ أنا وحسين المطري وحسن الوصابي وعلي الذاري ..قال الشيخ عن شيخنا مقبل رحمه الله وكان حيا تلك الأيام، قال: كتب الشيخ أكثرها حركية! قلت متعمداً: كيف؟ الصحيح المسند والشفاعة وإجابة السائل؟ قال: أعني: المخرج، والسيوف الباترة وفضائح المذبذبين وعد غيرها.
هذه الكتب لا يستفيد منها لا طالب العلم ولا الراغب في الخير، ولو مشى على مثل الشيخ ابن باز يحصل الخير ويعم النفع فتجد الجميع يستفيدون منه، يستفيد الإخواني والعامي والسروري وحتى السني وغيرهم سؤال من هنا وسؤال من  هنا فتاوى ودعوة خيرا كثيراً.
والشيخ مقبل يصعب على الناس القبول ويستنكر له الكثير، والشيخ عالم ما ينبغي له أن يضيع وقته في مثل هذه الكتب والأشرطة،
هذا ما أذكره والله أعلم،
كتبه:
عبدالهادي المطري.

artinya:
“Dulu kami pernah mengunjungi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al Wushoby sekitar tahun 1414 H. setelah kami makan siang bersama Syaikh Muhammad Al Wushoby, aku, Husain Al Mathory, Hasan Al Wushoby dan Ali Adz Dzary … Syaikh Muhammad berkata tentang Syaikh kami Muqbil –dan beliau saat itu masih hidup-,"Buku-buku Syaikh Muqbil kebanyakannya adalah harokiyyah (pergerakan)." Lalu aku dengan sengaja berkata,"Bagaimana? "Ash Shohihul Musnad"? "Al Musnad"? "Asy Syafa'ah"? "Ijabatus Sa'il"?" Dia menjawab,"Yang aku maksud adalah "Al Makhroj", "As Suyuful Batiroh", "Fadhoihul Mudzabdzabin" dan yang lainnya. Buku ini tidak memberikan faidah kepada para penuntut ilmu dan tidak pula bagi para pencari kebaikan. Seandainya dia menempuh jalan sebagaimana Syaikh Ibnu Baz akan terjadi kebaikan dan tersebar manfaat. Maka kau dapati semua orang akan mengambil faidah, Ikhwani, orang awam, surury, apalagi sunny, Datang pertanyaan dari sana sini, fatwa, dakwah, kebaikan yang banyak. Syaikh Muqbil sulit diterima oleh masyarakat dan banyak yang tidak menyukai. Syaikh adalah orang yang berilmu, tidak layak baginya untuk membuang waktunya untuk buku-buku dan kaset-kaset yang seperti ini.!"
Inilah yang saya ingat wallohu a'lam."
Ditulis oleh:
Abdul Hadi Al Mathory.

Penerjemah berkata:
Insya Alloh Akhuna Abdul Hadi Al Mathori Al Yamani -hafizhohulloh- telah menunaikan kewajibannya untuk menegakkan persaksian karena Alloh. Bukan sebagai bentuk mencari-cari kesalahan ulama sebagaimana tuduhan Muhammad Sarbini Al Indonesi –hadahulloh-.
            Adapun masalah tuduhan Sarbini bahwasanya ini hanyalah kedustaan, cukuplah kami katakan sebagaimana firman Alloh ta'ala:
سَيَعْلَمُونَ غَدًا مَنِ الْكَذَّابُ الْأَشِر [القمر/26]
"Besok mereka akan tahu siapakah pendusta besar yang jahat itu." (QS Al Qomar 26)
والحمد لله رب العالمين




[1] Sudah menjadi kebiasaan hizbiyyin untuk menjuluki orang yang memperingatkan umat dari kebatilan para tokoh sebagai "nammam" (tukang adu domba).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar